Pohon Sengon merupakan tanaman
komersil dengan nilai ekonomis tinggi yang relatif mudah untuk dibudidayakan.
Masa tanam yang relatif singkat (antara 5-7 tahun) serta kemampuan untuk tumbuh
subur di berbagai tipe lahan dan cuaca, membuat tanaman jenis ini jadi tanaman
favorit yang dibudidayakan oleh masyarakat terutama yang tinggal di wilayah
geografis pegunungan.
Bapak Jokowi juga menyarankan
agar Kepala Daerah turut serta mendorong rakyat untuk memanfaatkan lahan-lahan
non produktif dengan ditanami tanaman Sengon maupun Jati untuk lebih
meningkatkan pendapatan masyarakat. Sumber: http://tinyurl.com/njroa28
Semakin meningkatnya kebutuhan bahan
baku untuk industri kayu lapis maupun penggergajian lokal, menjadikan Kayu
Sengon sebagai komoditi yang paling laku di pasar dan tentu saja sangat mudah
untuk dipasarkan. Tiap Ha lahan Sengon mampu menghasilkan hingga Rp 150 Juta.
Sengon merupakan tanaman yang
minim hama penggangu. Satu-satunya hama yang sering menyerang tanaman Sengon
adalah Karat Puru. Hama yang sangat mudah dikenali saat menyerang tanaman
Sengon ini biasanya terdapat pada dahan pohon Sengon berupa benjolan. Cara
mengatasinya cukup memotong dahan yang terinfeksi, kemudian dahan tersebut
cukup dikubur di dalam tanah untuk mencegah penularan pada tanaman lainnya.
Nilai ekonomis tanaman Sengon patut untuk dijadikan sebagai investasi
masyarakat jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar